Minggu, 10 November 2013

KONSEP ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI

I.       KONSEP
  •         Konsep Koperasi Barat
Konsep Koperasi Barat koperasi adalah organisasi swasta, yang dibentuk  sukarela oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. Persamaan kepentingan tersebut berasal dari perorangan atau kelompok. Kepentingan bersama suatu kelompok keluarga atau kelompok kerabat dapat diarahkan untuk membentuk atau masuk menjadi anggota koperasi.
Secara negatif, koperasi dapat dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Namun demikian, unsur egoistik ini diimbangi dengan unsur positif sebagai berikut:
·       Kepuasan keinginan individu dengan cara bekerjasama antar sesama anggota, dengan saling menguntungkan.
·       Tujuan individu yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung risiko bersama.
·       Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang telah disepakati.
·       Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan koperasi.
Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya adalah:
·       Promosi kegiatan ekonomi anggota.
·       Pengembangan usaha perusahaan koperasi dalam hal investasi, formasi permodalan, pengembangan sumber daya manusia (SDM), pengembangan keahlian untuk bertindak sebagai wirausahawan, dan kerja sama antar koperasi secara horizontal dan vertikal.
Dampak tidak langsung koperasi terhadap anggota hanya dapat dicapai, bila dampak langsungnya sudah diraih. Dampak koperasi secara tidak langsung adalah sebagai berikut:
·       Pengembangan sosial ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun pelanggan.
·       Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil, misalnya inovasi teknik dan metode produksi.
·       Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian harga yang wajar antara produsen dengan pelanggan, serta pemberian kesempatan yang sama pada koperasi dan perusahaan kecil.
  •        Konsep Koperasi Sosialis
Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah, dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. sebagai alat pelaksana dari perencanaan yang ditetapkan secara sentral, maka koperasi merupakan bagian dari suatu tata administrasi yang menyeluruh, berfungsi sebagai badan yang turut menentukan kebijakan publik, serta merupakan badan pengawasan dan pendidikan. Peran penting lain koperasi ialah wahana mewujudkan kepemilikan kolektif sarana produksi dan mencapai tujuan sosial politik. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.
  •         Konsep Koperasi Negara Berkembang
Meski focus kepada kedua konsep tersebut, adanya perbedaan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Campur tangan ini dimaklumi karena masyarakat dengan kemampuan sumber daya manusia dan modalnya terbatas dibiarkan berinisiatif sendiri membentuk koperasi, maka koperasi tidak akan pernah tumbuh dan berkembang. Sehingga, pengembangan koperasi di negara berkembang seperti di Indonesia dengan top down approach pada awal pembangunannya dapat diterima, sepanjang polanya selalu disesuaikan dengan perkembangan pembangunan di negara tersebut. Penerapan pola top down harus diubah secara bertahap menjadi bottom up approach. Hal ini dimaksudkan agar rasa memiliki (sense of belonging) terhadap koperasi oleh anggota semakin tumbuh, sehingga para anggotanya akan secara sukarela berpartisipasi aktif. Apabila hal seperti tersebut dapat dikembangkan, maka koperasi yang benar-benar mengakar dari bawah akan tercipta, tumbuh, dan berkembang.
Adanya campur tangan pemerintah Indonesia dalam pembinaan dan pengembangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis. Perbedaannya adalah, tujuan koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif, sedangkan koperasi di negara berkembang seperti Indonesia, tujuannya adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.

II.       ALIRAN
Latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi
Perbedaan aliran dalam kkoperasi berkaitan erat dengan factor ideology dan pandangan hidup (way of life) yang dianut oleh Negara dan masyarakat yang bersangkutan. Secara garis besar, ideology Negara-negara di dunia ini dapat dikelompokan menjadi 3, yaitu :
·         Liberalism / Kapitalisme
·         Sosialisme
·         Tidak termasuk liberalism maupun sosialisme        
Implementasi dari masing-masing ideology ini melahirkan system perekonomian yang berbeda-beda. Pada gilirannya, suatu system perekonomian tertentu akan saling menjiwai dengan koperasi sebagai subsistemnya

rasipun memiliki aliran yang berbeda-beda berdasarkan ideologi yang di anut dan sistem perekonomian suatu bangsa tersebut. Contohnya seperti yang di ungkapkan oleh sriyanto,2008 :

Aliran yardstick.
o    Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut perekonomian Liberal.
o    Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi.
o    Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri.
o    Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana industri berkembang dg pesat. Spt di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dll.

Aliran sosialis
o    Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi.
o    Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia.

Aliran persemakmuran (commonwealth)
o    Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
o    Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat.
o    Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan (partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.

III.          SEJARAH KOPERASI
  •        Sejarah Lahirnya Koperasi
-  1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. Th 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit.
-  1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)
-  1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen.
-  1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze.
-  1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional
  •         Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
Dalam bukunya sriyanto menjelaskan mengenai sejarah singkat koperasi :
-   1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman sejawatnya para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang.
-     Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan, diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’ Purwokerto atau dalam bahasa Inggris “the Purwokerto Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil Servants”
-   1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen.  Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi bermanfaat di Indonesia.
-   12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya
-   1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.
-   1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin.
-   1965, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 14 th 1965, dimana prinsip NASAKOM (Nasionalis, Sosialis dan Komunis) diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga dilaksanakan Munaskop II di Jakarta.
-   1967 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 12 tahun 1967  tentang Pokok Pokok Perkoperasian disempurnakan  dan diganti dengan UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.
-   Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1995 tentang kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi

Sumber :
Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi, Teori dan Praktek, Penerbit Erlangga, Jakarta
 http://dianpratiw.blogspot.com/2012/11/konsep-aliran-dan-sejarah-koperasi.html



Jumat, 08 November 2013

EKONOMI KOPERASI INDONESIA

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan pengertian dari ekonomi koperasi.

PENGERTIAN EKONOMI KOPERASI
Ekonomi Koperasi terdiri dari dua kata yaitu “ekonomi” dan “koperasi”, berikut kita akan pelajari arti kata tersebut satu persatu. Kata “ekonomi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “oikos” yang berarti keluarga atau rumahdan “nomos” yang berarti aturan. Jadi secara garis besar ekonomi dapat diartikan sebagai “aturan rumah tangga”. Secara teoritis ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti dari masalah ekonomi adalah adanya kelangkaan, hal ini terjadi karena ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Menurut M. Manulang, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang maupun jasa).

Kata “koperasi” berasal dari bahasa Inggris “Cooperation” yang terdiri dari dua kata, yaitu “Co” ya        ng artinya bersama dan “Operation” yang artiyabekerja. Jadi secara harfiah koperasi berarti bekerja sama. Koperasi dapat didefinisikan sebagai asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan kegiatan ekonomi koperasi (usaha koperasi) atas dasar prinsip-prinsip koperasi, nilai dan jati diri koperasi sehingga mendapat manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui usaha bersama yang dimodali, dikelola dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya. Dari pengertian diatas disebutkan bahwa koperasi adalah “asosiasi orang-orang”, dapat diartikan koperasi adalah organisasi yang terdiri dari orang-orang yang merasa senasib dan sepenanggungan, serta memiliki kepentingan ekonomi dan tujuan yang sama. Atau dengan pengertian lain koperasi adalah badan usaha atau usaha bersama yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip ekonomi juga berperan sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya, dari penjelasan diatas dapat diartikan tujuan koperasi adalah memberikan nilai tambah secara ekonomi kepada anggotanya dibandingkan dengan sebelum anggota koperasi tersebut bergabung dengan koperasi.

Koperasi dibentuk sebagai usaha bersama yang dibangun dengan modal bersama. Modal koperasi berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan penyisihan sisa hasil usaha. Selain itu, bantuan dari pihak luar, seperti  pemerintah ataupun swasta. Koperasi merupakan organisasi yang bersifat terbuka dan sukarela. Tujuan koperasi yaitu meningkatkan  kesejahteraan anggotanya. Untuk mencapai tujuan tersebut anggota koperasi mempunyai kewajiban. Kewajiban yang dimaksud ialah membayar simpanan pokok dan simpanan wajib.

PRINSIP DAN CIRI KHAS EKONOMI KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan atas asas kekeluargaan. Prinsip dasar koperasi menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian adalah sebegai berikut :

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Sifat sukarela dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa menjadi anggota tidak boleh dipaksa oleh siapapun.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. Anggota koperasi adalah pemegang dan pelaksana kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

3.Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota
Besarnya modal yang dimiliki anggota tidak mutlak dijadikan dasar dalam pembagian SHU. Ketentuan ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Terbatas disini maksudnya adalah wajar,tidak melebihi suku bunga yang berlaku dipasar.

5. Kemandirian
Kemandirian artinya dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada pihak lain. Semua keputusan dan kegiatan koperasi dilandasi oleh kepercayaan, pada pertimbangan, kemampuan, dan usaha sendiri. Kemandirian juga berarti kebebasan yang bertanggung jawab pada perbuatan sendiri dan kehendak untuk mengelola diri sendiri.
Prinsip –prinsip koperasi diatas menjadi ciri khas yang membedakan koperasi dengan badan usaha yang lain. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perbedaan,berikut ini prinsip badan usaha lain :

·     Organisasi yang dibentuk pada badan usaha lainnya berorientasi pada pengefisiensian sumber daya untuk memaksimalkan laba. Badan usaha lain memproduksi produk atau jasa untuk dijual dan menghasilkan laba maksimal.
·      Sumber ekonomi badan usaha lain adalah tenaga kerja, modal atau uang, tanah dan manajemen untuk mengatur kelangsungan hidup badan usaha tersebut. Pengambilan keputusan dilakukan oleh para stake holder dan para pemegang saham. Pembagian keuntungan tergantung pada besarnya modal para pemegang saham.

     Perbedaan mendasar antara koperasi dengan badan usaha lainnya terdapat pada tujuan yang ingin dicapai, badan usaha lain bertujuan untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya sedangkan koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya baik secara ekonomi maupun sosial.


HUKUM EKONOMI KOPERASI INDONESIA
Dasar hukum Koperasi Indonesia adalah UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
UU ini disahkan di Jakarta pada tanggal 21 Oktober 1992, ditandatangani oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan pada Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116. Dengan terbitnya UU 25 Tahun 1992 maka dinyatakan tidak berlaku UU Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 23, dan Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832.

 LANDASAN EKONOMI KOPERASI
1. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akte Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar,
2. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 01/Per/M.KUKM/I/2006 tanggal 9 Januari 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi,
3. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 98/Kep/KEP/KUKM/X/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Notaris Sebagai Pembuat Akte Pendirian Koperasi,
4. UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian Koperasi : badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. (pasa 1, ayat [1] ) (UU ini disahkan di Jakarta pada tanggal 21 Oktober 1992, ditandatangani oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan pada Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116. Dengan terbitnya UU 25 Tahun 1992 maka dinyatakan tidak berlaku UU Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 23, dan Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832)
5.  UU No. 9 Tahun 1995 ttg Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. Kegiatan usaha simpan pinjam : kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkan melalui usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi ybs, calon anggota koperasi ybs, koperasi lain dan atau anggotanya, (pasa 1, ayat [1] ). Calon anggota koperasi sebagaimanadimaksud dalam waktu palig lama 3 bulan setelah simpanan pokok harus menjadi (pasal 18 ayat [2] ).
6. Dasar hukum operasional Koperasi Indonesia adalah UU Nomor 25 Tahun 1992. Tentang fungsi, peran, dan prinsip koperasi, diatur dalam bab 3 pasal 4 (fungsi dan peran koperasi) dan pasal 4 UU Nomor 25 tahun 1995.
7. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM nomor 15/Per/M.KUKM /XII/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara operasi dan UKM Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam.

Sumber :


Jumat, 26 April 2013

Materi Direct And Indirect Speech


Materi Direct dan Indirect Speech merupakan materi bahasa Inggris yang banyak diajarkan di setiap jenjang , baik SMP, SMA, maupun Kuliah.
Pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan penjelasan mengenai materi Direct and Indirect Speech kepada pengunjung sekalian. Semoga bermanfaat, terimakasih.

DIRECT and INDIRECT SPEECH
Direct speech adalah kutipan asli suatu pembicaraan tanpa adanya suatu perubahan. Sedangkan indirect speech adalah bentuk kalimat laporan yang berguna untuk menceritakan kembali pembicaraan/pendapat seseorang yang mana mengalami perubahan tertentu.
Ketika kita merubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, ada beberapa hal yang mengalami perubahan diantaranya perubahan struktur kalimat, tensis, pronoun (kata ganti orang), keterangan waktu dan tempat (Adverbs of time and place).
Reporting Speech adalah bagian dalam kalimat direct speech yang di tandai oleh tanda petik (") dan di akhiri oleh tanda petik (")
·         She asked me, “Why you broke her glass”
·         He said, “Go away at Once”
Sedangkan Reported Speech adalah baigan awal dari kalimat direct speech.
·         She asked me, “Why you broke her glass”
·         He said, “Go away at Once”

1. Perubahan Stuktur kalimat

Jika kita lihat pada kalimat direct speech, terdapat ciri-ciri yang identik yaitu terdapat tanda petik ("). Tada petik tersebut merupakan cara yang sering digunakan untuk membedakan mana yang direct atau yang indirect.

Ketika klimat direct speech tersebut dirubah menjadi kalimat indirect speech, tanda petik tersebut pun dihilangkan atau digantikan dengan kata "that" atau "to" (untuk kalimat perintah). Misalnya:

No
Direct Speech
Indirect Speech
01
He said, "I have a present for you in my bag."
He said that he had a present for me in his bag.
02
He asked me, "why do you come late."
He asked me why I came late.
03
He orderd me, "don't bring a bag."
He ordered me to didn't bring a bag.

Perubahan struktur kalimat juga terjadi jika pada direct speech menggunakan kalimat tanya, maka akan dirubah menjadi kalimat afirmatif (berita).

Untuk kalimat direct speech yang menggunakan kalimat tanya "yes-no question" maka akan dirubah menjadi if/whether. Contohnya:

No
Direct Speech
Indirect Speech
01
They asked me, "Do you want to join us to play football?"
They asked me if/whether I want to join them to play football.
02
He asked me, "Does she want to mary me?"
He asked me if/whether she wants to mary her.
Untuk kalimat direct speech yang menggunakan 5W1H question (Why, Who, What, When, WHere, How), maka akan dirubah menjadi kalimat afirmatif dengan cara sebagai berikut:

No
Direct Speech
Indirect Speech
01
He asked me, "why do you come late?"
He asked me why you came late.
02
He asked me, "what does she eat?"
He asked me what she ate.
03
He asked me, "when did you come?"
He asked me when I came.
04
He asked me, "who are you?"
He asked me who I was.
05
He asked me, "who is she?"
He asked me who she was.

2. Perubahan Tensis (Tenses)

Seperti yang dijelaskan dimuka, perbuahan dari direct ke indirect juga mempengaruhi tensis yang digunakan. Kebanyakan siswa sulit memahami perubahan yang satu ini. Untuk itu, penulis sengaja membuatkan tabel perubahan tensis agar mudah dimengerti.

Di bawah ini adalah tabel Perubahan Tenses dari direct speech ke indirect speech.

No
Direct Speech
Indirect Speech
01
Simple Present
Simple Past
02
Present Continuous
Past Continuous
03
Present Future
Past Future
04
Present Perfect
Past Perfect
05
Present Perfect Continuous
Past Perfect Continuous
06
Simple Past
Past Perfect
07
Past Continuous
Past Perfect Continuous



Atau bisa lebih dipermudah dengan tabel berikut di bawah ini, yaitu:

No
Direct Speech
Indirect Speech
01
V1 (eat)
V2 (ate)
02
V2 (ate)
Had + V3 (had eaten)
03
Am/is/are
Was/were
04
Do/does
Did
05
Do/does not
Did not
06
Did not
Had not + V3
07
Was/were
Had been
08
Am/is/are + V-ing
Was/were + V-ing
09
Was/were +V-ing
Had been + V-ing
10
Has/have + V3
Had + V3
11
Will/shall/can/may/must
Would/should/could/might/had to
12
Could/might/should/would + V1/be
Could/might/should/would + have+ V3/been



3. Perubahan Pronoun

Perubahan pronoun dan possessive tergantung kepada sabjek dan objek yang dipakai di direct speech (kalimat langsung) yang tentunya mempengaruhi perubahan pronoun pada indirect speech (kalimat tidak langsung).


  • Kata ganti orang pertama (I dan We) pada reporting speech (lihat penjelasan di awal) berubah sesuai subjek yang ada di reproted speech.
No
Direct Speech
Indirect Speech
01
He said, ‘I am busy.’
He said that he was busy.
02
She said, ‘I am unwell.’
She said that she was unwell.
03
I said, ‘I will be late.’
I said that I would be late.
04
They said, ‘We will not permit this.’
They said that they would not permit that.
05
We said, ‘We need to buy some clothes.’
We said that we needed to buy some clothes.


  • Kata ganti orang kedua (You) di reporting speech pada direct speech berubah sesuai objek pada reported speech.
No
Direct Speech
Indirect Speech
01
He said to me, ‘You have to come with me.’
He told me that I had to go with him.
02
She said to me, ‘You can go.’
She told me that I could go.
03
She said to him, ‘You can go.’
She told him that he could go.
  • Kata ganti orang ketiga (Hesheit dan they) pada direct speech tidak mengalami perubahan ketika dirubah ke indirect speech.
No
Direct Speech
Indirect Speech
01
He said, ‘She is a good girl.’
He said that she was a good girl.
02
She said, ‘They have invited us.’
She said that they had invited them.
03
They said, ‘He does not have the necessary qualifications.’
They said that he did not have the necessary qualifications.
4. Perubahan Keterangan waktu dan tempat (Adverbs of time and place)

Tidak cuma itu, dalam perubahan dari direct speech ke indirect speech juga mempengaruhi adverbs khusunya adverb of time (keterangan waktu) dan adverb of place (keterangan tempat). Untuk itu anda wajib memahami tabel di bawah ini. 
No
Direct Speech
Indirect Speech
01
Now
Then
02
To day
That day
03
Tomorrow
The next day The day after The following day A day later
04
Next ...
The ... after The following ...
05
Last ...
The ... before The Previous ...
06
... ago
... before ... earlier
07
Yesterday
The day before The previous day The preceeding day
08
The day before yesterday
Two day before
09
Here
There
10
This
That
11
These
Those


Di bawah ini adalah contoh-contoh direct dan indirect speech untuk menambah pemahaman mengenai penjelasan di atas. 
Direct Speech
Indirect Speech
(+)
He said, “I have a present for you in my bag. here
He said that he had a present for me in his bag there.
(-)


He said, “I do not have a present for you in my bag”


He said that he did not have a present for me in his bag.
(?)


He asked, “Do I have a present for you in my bag?”


He asked me if/whether he had a present for me in his bag.
(?)


He asked me, “ Why do I have to have a present for you in my bag? 
 He asked me why he had to have a present for me in his bag.
(!)

He ordered/commanded me, “Bring my bag here now!”
He ordered/commanded me to bring his bag there then.
(!)
He ordered me, “Don’t bring your bag here!”

He ordered me not to bring my bag there.


SUMBER TULISAN

Buku Paket Bahasa Inggris 

Underworld Awakening, Synopsis


This latest addition to the 'Underworld' series opens six months after the events of the second movie, Underworld: Evolution. The vampire Selene is captured by humans during "The Purge," a massive crusade of war to exterminate vampires and lycans after mankind learns of their existence. Humans call Lycans "Non-Humans" and Vampires are called "The infected."

12 years later, it is revealed that human governments all over the world had committed genocides to vampires and lycans, killing everything. Surviving populations were reduced to being scavengers and guerrillas. 90% of the vampire race was annihilated. Selene is freed from cryogenic suspension and escapes the medical corporation Antigen. The corporation is trying to make an antidote for the virus that creates vampires and lycans. Selene starts to have strange visions after her escape, which she follows, believing them to be linked to her lover, the vampire-lycan hybrid Michael Corvin. The visions lead her into a building where she runs into David, a fellow vampire.

While talking to David, Selene has another vision. Following the vision, she discovers not Michael, but a young girl called only "Subject 2," also known as Eve. Later revealed to be a hybrid and Selene and Michael's daughter. David, noting that Eve (Subject 2) has been injured by the lycans and is somehow not healing, takes them to his coven. David's father, Thomas, does not welcome Selene and Eve, stunning Selene with the news that Michael died twelve years ago and that Selene was the cause for the destruction of the vampire race. Upon being given some vampire blood, Eve heals extremely quickly.

Dr. Jacob Lane, director of Antigen, is revealed to be a lycan alongside his son, Quint. The "antidote" the corporation has been working on for many years is actually to make lycans immune to the deadly effects of silver and to enhance their physical abilities. Eve's hybrid genetic code is required to achieve this, so Lane sends Quint with other lycans to the vampire coven to recapture her.

Meanwhile, expecting a human attacks at any moment, David tries to rally the vampires resistances to fight back, while his father orders everyone to evacuate and hide. Most of the vampires stay, and arm themselves heavily. Unexpectedly, lycans arrived in large numbers instead, and numerous vampires are slaughtered, a huge blow to the coven. Selene encounters a gigantic "super lycan", who is later revealed to be Quint, his body changed by injections using Eve's blood. Selene is knocked unconscious under a pile of rubble, Eve is turned over to the lycans by Thomas in exchange for their departure, and David is mortally wounded during the battle. Selene decides to save Eve but first revives David using her immortal blood, given to her by Alexander Corvinus in Evolution.

Able to survive in sunlight, Selene enlists the help of Detective Sebastian, a human who tried to investigate Antigen earlier in the film. Sebastian agrees to help save Eve, admitting he was married to a nurse who was bitten at work and became a vampire, until she was killed by authorities during the Purge; they forced her to out into the day, into direct daylight, and she was burned to death.

Selene destroys part of Antigen's headquarters using explosives and silver gas, forcing Dr. Lane to move Eve out of the building to perform an operation to create more of the antidote. Selene escapes from the lycans in the building. (Antigen is nearly entirely staffed by lycans) In the process, she finds Michael cryogenically frozen in a laboratory. She shoots his cell to let him out. Escaping in a van, Dr. Lane is intercepted by Sebastian and then by Selene, who causes the van to crash. Quint arrives, transforms into his super lycan form, and fights Selene.

Eve awakens on her stretcher, frees herself from the van, and engages Dr. Lane in a fight, who has injected himself with the super lycan formula used on Quint. Sebastian and the revived David aid Eve in her fight until she kills Dr. Lane by ripping his throat out.

Meanwhile, Quint corners Selene in a small cement guardroom but is forced to revert to his human form to get to her, only for Selene to shove an activated silver-based grenade into Quint's body. He heals instantly, trapping the grenade inside. Panicking, he half-changes back to lycan form, but it is too late, and he explodes.

Selene goes to find Michael but finds an empty cryogenic cell with Eve sharing his vision and learns he is on the roof. Selene, Eve, and David run to the roof only to find Michael has gone. Selene narrates, concluding that she will find Michael and take back the world from the humans and lycans, so the vampires can rebuild themselves as the humans declared war.

Rabu, 24 April 2013

Teori Motivasi - Pengantar Manajemen


LATAR BELAKANG MOTIVASI
                Dalam tulisan saya kali ini akan dibahas berbagai permasalahan mengenai pengarahan dan pengembangan organisasi, termasuk didalamnya bagaimana menggerakkan anggota perusahaan untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, bagaimana memotivasi para anggota perusahaan, serta bagaimana mengadakan perubahan dan pengembangan organisasi, dan mengatasi segala konflik yang terdapat di dalamnya.
                Kemampuan seorang manajer dalam memotivasi bawahannya akan mempengaruhi efektifitas manajer, bawahan, dan perusahaannya. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu sistem akan mampu meramalkan perilaku dan kinerja bawahannya.



PENGERTIAN MOTIVASI
                Ada dua faktor yang dapat menentukan tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal. Biasa disebut persepsi peranan. Dimana antara motivasi, kemampuan dan persepsi peranan merupakan suatu kemampuan untuk saling berinteraksi.
                Motivasi dapat disebut juga dengan istilah kebutuhan (need), desakan (urge),keinginan (wish), dan dorongan (drive), yang semuanya itu memiliki artian yang sama sebagai suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong untuk melakukan suatu kegiatan, guna mencapai keinginan atau tujuan. Dorongan ini biasa diwujudkan dalam bentuk perilaku.

FUNGSI DAN TUJUAN MOTIVASI
                Tujuan tujuan dari motivasi adalah :
1.       Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti bekerja.
2.       Bebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.
3.       Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Tujuan dari motivasi ialah sarana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bagi seorang manajer, tujuan dari motivasi adalah dapat menggerakan atau memacu anggotanya agar timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatkan semangat kerja sehingga tercapai tujuan dan kesuksesan dari perusahaannya. Suatu tindakan memotivasi akan lebih berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh pihak yang diberikan motivasi yang sesuai dengan kebutuhannya.

JENIS JENIS MOTIVASI
1.       Positiv
Mencoba mempengaruhi orang lain untuk menjalankan sesuatu dengan pemberian upah.
2.       Negativ
Mempengaruhi orang lalin dengan cara di takut-takuti.

TEORI MOTIVASI ( CONTENT THEORY )
1.       Teori Hierarki Kebutuhan
Teori ini, yang menurut Abraham Maslow ada di dalam setiap manusia, yaitu :
a.       Fisiologis.
b.      Perlindungan dan keselamatan sosial.
c.       Kasih sayang.
d.      Penghargaan.
e.      Rasa hormat (respect).
f.        Aktualisasi diri, dorongan untuk menjadi apa yang dia inginkan.

2.       Teori Frederic Higiene
Teori dua faktor tentang motivasi, yaitu faktor yang membuat seseorang tidak puas dan faktor yang disebut pemuas / motivator itu prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan pekerjaan itu sendiri.

3.       Teori Harapan
Teori ini beragumen bahwa melakukan melakukan suatu tindakan bergantung pada kekuatan harapan, dan teori ini mengharapkan seseorang karyawan dapat termotivasi untuk menjalankan kinerja yang baik.

4.       Teori Keadilan
Teori ini berasumsi bahwa karyawan dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaannya.

BENTUK BENTUK MOTIVASI
1.       Kompensasi dalam bentuk uang.
2.       Pengarahan dan pengendalian.
3.       Penetapan pola pekerjaan yang aktif.
4.       Kebajikan.

LANGKAH LANGKAH MENINGKATKAN MOTIVASI
1.       Memberikan training kepada karyawan.
2.       Memberikan reward bagi karyawan yang berprestasi.
3.       Melakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan.
4.       Mengadakan kegiatan khusus untuk membangun rasa kekeluargaan dalam organisasi

HASIL MOTIVASI
                Pentingnya motivasi dalam berorganisasi, membuat banyak perusahaan yang berusaha mendatangkan para motivator-motivator atau juga buku-buku yang tentunya memberi semangat kepada para anggotanya untuk bekerja lebih keras lagi agar tujuan dari organisasi tersebut tercapai.





SUMBER TULISAN
T. Hani Handoko, Manajemen (2), BPFE UGM Yogya, 1986, Hal 251

http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/05/27/fungsi-dan-tujuan-motivasi

http://pinstarsss.blogspot.com/

http://sahri-rahman.blogspot.com/2011/12/pentingnya-motivasi.html